Tandus dan kerasnya alam gunung kidul yang berada di perbukitan kapur identik dengan kekeringan. Air Terjun yang diberi nama Sri Gethuk ini menjawab jika Gunung kidul tidak sepenuhnya tandus, melaikan ada sejumlah sumber air, baik yang di permukaan tanah maupun yang di dalam gua bawah tanah yang belum di manfaatkan. Lokasi keberadaan air terjun Sri Genthuk bisa dibilang masih alami.
Dengan potensi yang dimiliki dan didukung keindahan alam sekitar yang eksotik, maka pemerintah Desa Bleberan sekarang ini sedang mencoba membenahinya. Tujuannya agar bisa menarik wisatawan berkunjung dan menikmati suasana alam pedesaan dengan air yang melimpah serta lingkungan yang masih sejuk dan asriAir terjun ini berasal dari tiga sumber mata air, yakni Dong Poh, Ngandong, dan Ngumbul dengan debit air rata-rata 30-60 liter per detik. Air Terjun yang bersumber dari tiga mata air ini mengalir ke Sungai Oyo. Pasokan air ini membuat warga disekitar air terjun bisa bercocok tanam padi. Dahulu Air Terjun Sri Gethuk bernama Slempret.
Menurut cerita yang di yakini masyarakat, nama Slempret berasal dari kata slompret yang merupakan alat musik tiup. Konon lokasi Air Terjun Sri Gethuk merupakan tempat yang angker. Disebut sebut, kawasan tersebut dihuni mahluk halus yang dipimpin Jin Anggo Menduro. Menurut cerita yang beredar di masyarakat secara turun temurun, Jin Anggo Menduro sangat menyukai kesenian. Cerita ini banyak dikaitkan dengan penuturan beberapa warga yang mengaku kalau dulu pada saat-saat tertentu sering mendengar suara slompret dan gamelan. Namun, lambat laun suara tersebut makin menghilang.
Untuk bisa masuk di kawasan wisata Air Terjun Sri Gethuk ini, kita harus melewati rute menantang berupa jalan terjal dan berbukitan yang melewati kawasan hutan. Lebih asik jika perjalanan dilakukan dengan naik sepeda motor trail atau menggunakan kendaraan jeep 4 WD (double gardan).
Setelah naik trail ataupun jeep, perjalanan menuju sri gethuk diteruskan dengan berjalan menyusuri sisi bukit. Jarak sekitar 200 meter. Kelelahan kaki akan terjawab dengan gemericik air sungai Oya yang sudah menanti untuk ditelusuri. Sungai Oya merupakan satu satunya sungai terbesar di Gunung kidul. Sebuah perahu rakitan dengan menggunakan mesin dengan kapasitas 7,5 PK telah disiapkan warga setempat untuk melayani tamu dengan fasilitasi anggaran dari Pemerintah Desa Bleberan.
Pertualangan dimulai saat perahu buatan warga desa setempat itu menyusuri sungai Oya yang airnya terlihat masih cukup jernih. Perahu ini akan mengantarkan pengunjung untuk bisa melihat eksotisme Air Terjun Sri Gethuk dari dekat. Selama kurang lebih 10 menit perahu kecil yang hanya mampu menampung delapan orang itu akan memanjakan para tamu dengan pemandangan indah yang berada di sepanjang pinggiran sungai. Bisa jadi kalian akan berpikir bahwa didalam sungai ada rongga besar. Hal ini karena banyak stalaktit yang akan terlihat di beberapa sisi bibir sungai.
Kedalaman sungai ini sekitar 40 meter. Kemudian ada rongga yang sangat besar didalamnya. Belum hilang rasa penasaran dan takjub dengan eloknya pemandangan disungai Oya, maka keindahan lain yang tak kalah menarik muncul disisi atas bukit. Gemericik air terdengar dan terlihat turun dari atas bukit. Tantangan menembus medan berat itu seakan sepadan dengan keindahan alam yang bisa dinikmati para wisatawan. Wisata ini di tawarkan untuk para pecinta traveling di alam bebas. Area untuk motor trail pun disiapakan untuk uji andrenalin. Selain Air Terjun Sri Gethuk, pengunjung bisa menikmati keindahan Gua Rancang Kencoro. Konon, gua ini terhubung dengan sungai Oya melalui sebuah lorong.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar