Wine (minuman anggur) dan kekayaan. Keduanya saling mendukung Makin banyak kapasitas gentong gentong penyimpan wine, pemiliknya semakin dikenal sebagai orang kaya.
Di kastil tua Heidelberg, Jerman, ada satu gentong dari bahan kayu yang bisa menampung anggur sampai 160.000 liter. Para turis asal Eropa yang berpose didepan gentong ini pun hanya bisa mencapai tinggi sepertiga dari diameter tutup gentong
Tidak jauh dari gentong itu terdapat roda batu diatas semacam lumping. Roda bisa bergerak maju mundur di “lumpang” itu. Di tengah-tengah “lumping”, terdapat sebuah lubang kecil. Ternyata itu adalah sebuah teknologi pemeras anggur pada abad ke-16
Para wanita ditemani dengan lagu, bergantian memeras anggur selama 24 jam sehari. Semua itu karena mereka tidak mempunyai kegiatan lain, tidak ada televisi atau Internet. Jadi perkerjaan seperti itu bisa dilakukan sepanjang hari oleh mereka
Ada lagi gentong yang besarnya satu ruangan, atau hampir dua kali gentong yang semula. Diatas gentong dibangun semacam lantai kayu yang pada masanya di pakai sebagai tempat berdansa.
Masih diruangan itu terdapat patung orang kerdil yang tengah asik meminum wine. Di bawah patung itu tertulis “Perkeo” Patung itu dibuat seukuran orang asli pada zaman itu. Tingginya tidak lebih dari satu meter. Sebagai petugas jaga keran anggur, orang-orang kerap meminta tambahan anggur. Si tokoh ini adalah orang Italia yang selalu berujar percheno yang lebih kurang memiliki arti “mengapa tidak”. Jadi dia terkenal dengan sebutan Perkeo
Mitos mitos serupa inilah yang meramaikan cerita gudang wine, simbol kekayaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar